1. Definisi Listrik AC
Arus dan tegangan listrik AC (Alternating Current)
adalah arus listrik yang arahnya selalu berbalika arah secara teratur
(periodik). Dalam selang waktu tertentu bagian atas sumber AC
berpolaritas positif sementara bagian bawahnya berpolaritas negatif
sehingga arus listrik dalam rangkaian AC mengalir berlawanan arah jarum
jam dan berulang secara periodik.
Untuk mengetahui kuat arus dan beda potensial dalam
listrik AC digunakan amperemeter dan voltmeter. Amperemeter dan
voltmeter yang dipasang dalam rangkaian AC tidak perlu memperhatikan
polaritas ujung mana yang positif atau negatif karena arus AC selalu
berubah-ubah arahnya.
2. Definisi Listrik DC
Arus dan tegangan listrik DC (Direct Current)
adalah arus listrik yang selalu mengalir dalam satu arah. Jika arus DC
dihasilkan oleh sumber teganganya (V) tetap dan disalurkan pada
penghantar yang memiliki hambatan (R) yang tetap, maka besar kuat
arusnya (I) juga akan tetap. Berdasarkan perjanjian yang masih digunakan
saat sampai saat ini, arah kuat arus DC selalu keluar dari kutub
positif ke kutub negatif sumber tegangan DC.
Arus DC hanya mengalir satu arah sehingga pada
pemasangan amperemeter dan voltmeter pada rangkaian DC harus
memerhatikan polaritas ujung-ujung rangkaian yang hendak dihubungkan ke
kutub-kutub meter. Pemasangan yang benar adalah kutub yang potensialnya
lebih rendah (positif) harus dipasang ke kutub positif meter dan begitu
juga sebaliknya.
3. Perbedaan Tegangan Listrik AC dan DC
Setelah mempelajari kedua definisi di atas, kita dapat
dengan mudah membedakan tegangan listrik AC dengan tegangan listrik DC,
yakni dengan melihat bentuk kurva tegangan keduanya yang dihasilkan oleh
osiloskop. Osiloskop dapat langsung menampilkan bentuk grafik arus dan
tegangan terhadap waktu.
4. Penerapan Listrik AC dan DC
Telah kita ketahui bahwa listrik DC dapat dihasilkan oleh reaksi kimia seperti pada elemen basah (contohnya accumulator)
atau elemen kering (contohnya baterai). Listrik DC juga dapat
dihasilkan dari dinamo DC (dinamo juga dilengkapi dengan komutator).
Keuntungan listrik DC dibanding AC adalah sumber arus listrik DC mudah
untuk dibawa kemana-mana sehingga listrik DC lebih banyak digunakan
untuk peralatan elektronika.
Karena sifat listrik DC yang mengalir satu arah, maka hanya listrik DC yang dapat mengisi muatan accumulator (aki).
Listrik DC pun dapat digunakan untuk melapisi logam dengan logam
lainnya secara kimia dan menjadi sumber daya bagi mainan anak-anak yang
menggunakan motor.
Seperti penjelasan di atas, hampir semua peralatan
elektronika menggunakan arus DC. Jika input peralatan elektronik seperti
televisi menggunakan listrik rumah (yang tergolong arus AC), maka
terdapat suatu alat yang disebut penyearah (rectifier) untuk mengubah
arus AC menjadi DC.
Listrik AC memberikan banyak keuntungan daripada DC,
karena saat ini energi listrik banyak di bangkitkan, di transmisikan,
dan digunakan dalam bentuk AC. Semua peralatan listrik di rumah-rumah
seperti kulkas, pendingin ruangan dan lain-lain, menggunakan listrik AC
yang di suplai oleh PLN ke rumah-rumah.
Ada tiga keuntungan utama sistem AC yang mengungguli
sistem DC. Pertama, tegangan AC dapat diperbesar atau diperkecil secara
efisien oleh sebuah trafo. Ini memungkinkan energi listrik pada tegangan
tinggi dan mendistribusikan daya listrik sesuai dengan tegangan yang
dikehendaki. Kedua, motor AC (motor induksi) berharga lebih murah dan
lebih sederhana konstruksinya daripada motor DC. Ketiga, switchgear-
misalnya, saklar-saklar, pemutus daya (circuit breaker) untuk sistem AC
lebih sederhana daripada sistem DC.