Kesetimbangan Termal
Sejauh ini kita baru meninjau kesetimbangan termal
yang dialami oleh dua benda yang bersentuhan. Untuk memahami konsep
kesetimbangan termal secara lebih mendalam, mari kita tinjau tiga benda
(sebut saja benda A, benda B dan benda C). Misalnya benda B dan benda C
tidak saling bersentuhan, tetapi benda A bersentuhan dengan benda B dan
benda A bersentuhan dengan benda C.
Karena
saling bersentuhan maka benda A dan benda B berada dalam kesetimbangan
termal, demikian juga benda A dan benda C berada dalam kesetimbangan
termal. Apakah benda B dan benda C yang tidak saling bersentuhan juga
berada dalam kesetimbangan termal ?
Jika hanya menggunakan logika, kita bisa
mengatakan bahwa benda B dan benda C juga berada dalam kesetimbangan
termal, sekalipun keduanya tidak bersentuhan. Benda A dan benda B berada
dalam kesetimbangan termal, berarti suhu benda A = suhu benda B. Benda A dan benda C juga berada dalam kesetimbangan termal, suhu benda A = suhu benda C. Karena TA = TB dan TA = TC, maka TB = TC.
Berhubung fisika tidak hanya
mengandalkan logika, maka perlu dibuktikan melalui percobaan.
Berdasarkan hasil percobaan, ternyata benda B dan benda C juga berada
dalam kesetimbangan termal. Dalam hal ini, suhu benda B = suhu benda C.
Jadi walaupun benda B dan benda C tidak saling bersentuhan, tapi karena
keduanya bersentuhan dengan benda A, maka benda B dan benda C juga
berada dalam kesetimbangan termal. Hal ini disimpulkan dalam sebaris
kalimat indah berikut ini : Jika dua benda berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga, maka ketiga benda tersebut berada dalam kesetimbangan termal satu sama lain.
Hukum ke nol termodinamika menjelaskan prinsip kerja termometer,
alat pengukur suhu. Tinjau sebuah termometer raksa atau termometer
alkohol. Alkohol atau raksa bersentuhan dengan kaca dan kaca bersentuhan
dengan benda yang diukur suhunya, misalnya udara, air atau tubuh
manusia. Walaupun raksa tidak bersentuhan dengan udara atau air atau
tubuh manusia, tetapi karena raksa bersentuhan dengan kaca maka ketika
kaca dan udara atau air atau tubuh manusia berada dalam kesetimbangan
termal, maka raksa dan udara atau air atau tubuh manusia juga berada
dalam kesetimbangan termal.
Hukum-hukum fisika biasanya dimulai dari
1, jarang dimulai dari nol. Disebut hukum ke-0 termodinamika karena
setelah hukum ke-1 termodinamika, hukum ke-2 termodinamika dan hukum
ke-3 termodinamika dirumuskan, para ilmuwan menyadari bahwa ada sebuah
hukum yang lebih mendasar yang belum dirumuskan. Karenanya para ilmuwan
menyebut hukum ini sebagai hukum ke-0 termodinamika.