Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada
katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan
cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik
tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol
tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.
1. Katrol Tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat
digunakan. Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu. Contoh : katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba
Keuntungan mekanik
Pada katrol tetap, panjang lengan kuasa sama dengan lengan beban
sehingga keuntungan mekanik pada katrol tetap adalah 1, artinya besar
gaya kuasa sama dengan gaya beban.
2. Katrol Bebas
Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi
katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini
biasanya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat berubah.
Salah satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang
lainnya ditarik maka katrol akan bergerak. Katrol jenis ini bisa kita
temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan.
Keuntungan mekanik
Pada katrol bebas, panjang lengan kuasa sama dengan dua kali panjang
lengan beban sehingga keuntungan mekanik pada katrol tetap adalah 2,
artinya besar gaya kuasa sama dengan setengah dari gaya beban.
3. Katrol Majemuk
Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas.
Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban
dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada
penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik maka beban
akan terangkat beserta bergeraknya katrol bebas ke atas.
Keuntungan mekanik
Keuntungan mekanik pada katrol majemuk adalah sejumlah tali yang digunakan untuk mengangkat beban.